yangdiberikan kepada produk melalui tingkatan produk. Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk, yaitu: 4 1. Produk inti ( core product) , yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan produk tersebut. Misalnya: melalui televisi dapat diketahui berbagai informasi dan hiburan. 2. A apa yang dimaksud ekuitas merek, mengapa harus dibangun, diukur dan dikelola Jawab: ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, Dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan JointVenture : Pengertian, Perjanjian dan Contohnya. Perusahaan patungan atau joint venture adalah salah satu jenis kerja sama yang saat ini sering dilakukan oleh perusahaan. Istilah ini cukup marak dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan kemunculan startup. Namun, perusahaan patungan tidak hanya terbatas pada upaya gabungan perusahaan Pengertian Tingkatan dan Klasifikasi Produk 1. Pengertian Produk. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 4), memberikan definisi tentang produk sebagai berikut, “ produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan / semua 72 2. Merumuskan Tujuan Perusahaan. 7.3 3. Pengawasan Kegiatan Pemasaran. 7.4 4. Koordinasi Lebih Efektif. 8 5 Strategi Pemasaran yang Berdampak pada Peningkatan Penjualan. 8.1 1. Kenalilah Pelanggan Anda. ØPerkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil secara komersil. ( Darymple & Parsons, 2000, p. 219 ). Alas an dasar perusahaan mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan TingkatanProduk Beserta Contohnya. Produk ialah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang bisa ditawarkan oleh produsen ke pasar dapat meliputi barang fisik, jasa, pribadi atau orang, tempat Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. Tingkatan Produk. Terdapat lima tingkatan yang terdapat pada sebuah produk, antaralain : Manfaat yang terdapat dalam produk yang ditawarkan kepada konsumen. Bentuk dari suatu produk yang dapat dilihat dan dirasakan oleh konsumen. · Ilustrasi BRI Mobile. Foto: Dokumentasi BRI Setiap rekening tabungan BRI memiliki limit saldo yang perlu diketahui setiap nasabah. Limit saldo ATM BRI sendiri merupakan saldo minimal yang terdapat di dalam rekening tabungan nasabah. Contohnya, apabila nasabah memiliki jenis tabungan X dengan limit saldo ATM sebesar Rp50.000, secara otomatis saldo Ronaldmcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya. Maka dari itu, bersihkanlah wajahmu setiap hari. 3.3 membuat produk lebih unik. Beberapa orang mengeluhkan jemarinya sakit, dan bahkan mengalami luka lecet, ketika menggenggam banyak kantong plastik berat di tangannya. . Produk yakni barang apa sesuatu yang boleh ditawarkan produsen cak bagi diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan maupun kerinduan pasar yang bersangkutan. Produk yang bisa ditawarkan maka dari itu penghasil ke pasar dapat meliputi barang tubuh, jasa, pribadi atau orang, tempat, organisasi, serta ide. Jika dilihat secara konseptual, komoditas dapat diartikan sebagai kognisi subjektif berbunga kreator atas sesuatu yang bisa ditawarkan umpama gerakan bakal menjejak tujuan organisasi melampaui pemenuhan kebutuhan dan kehausan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta rahasia beli pasar. Tingkatan produk, Bagi pemasar, untuk merencanakan penawaran atau produk mesti mengarifi serta memahami mengenaitingkatan-tingkatan dalam produk. Pada umumnya produk mempunyai lima tingkatan yaitu produk terdahulu/inti core benefit, produk generik, produk harapan expected product, dagangan pelengkap augmented product, dan produk potensial. Tingkatan yang permulaan merupakan barang utama/inti core benefit, segala itu komoditas terdahulu/inti? Barang utama/inti yaitu komoditas yang mempunyai manfaat nan sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi maka itu pelanggan atau konsumen berbunga setiap produk. Misal komplet, kelebihan yang dibeli makanya para pelanggan pemangkas rambut merupakan punya rambut yang rapi. Tingkatan kedua produk adalah barang generik, produk generik ialah barang dasar yang berpunya menunaikan janji maslahat produk nan paling asal lembaga barang minimal kiranya boleh berfungsi. Misalnya usaha salon, selain menyediakan jasa potong surai, salon sekali lagi menyenggangkan jasa lainnya seperti rias, pelestarian roman, dan tak sebagainya. Tahapan produk yang ketiga yaitu produk pamrih, produk harapan merupakan produk absah yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara baku sepan diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai model pada produk jasa angkutan umum, para penumpang angkot mengharapkan kenyamanan tempat duduk, keamanan dalam angkot, dan lainnya. Tataran produk yang ke empat ialah dagangan suplemen, barang komplemen yaitu produk yang mempunyai berjenis-jenis atribut yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memasrahkan apendiks kepuasan dan bisa dibedakan dngan dagangan pesaing. Misalnya lega dagangan smartphone, para konsumen smartphone dapat mengubah tampilan, dandan, aplikasi, serta casingnya agar berbeda dengan smartphone pengguna lain walaupun mempunyai tera nan setinggi. Tingkatan produk yang ragil alias yang ke panca adalah komoditas potensial, produk potensial ialah segala apa macam tambahan dan perubahan nan mungkin dikembangkan bagi sesuatu produk di tahun mendatang. Sebagai konseptual, produk jasa angkutan kereta api yang bisa menambahkan cctv disetiap gerbongnya, kursi yang nyaman, tempat yang bersih, dan lainnya. Seorang pemilik bisnis atau manajer pemasaran harus memahami produk yang mereka jual. Tujuannya adalah supaya mereka tahu konsumen potensial yang tepat dan bagaimana cara mengkomunikasikan produk yang mereka jual kepada konsumen potensial tersebut. Salah satu hal yang perlu diketahui oleh marketer tentang produknya adalah tingkatan produk. Tingkatan produk adalah pembagian jenis produk menurut kegunaan dan manfaatnya. Apa saja tingkatan produk tersebut dan bagaimana tingkatan produk ini bisa membantu Anda mendefinisikan target pasar? Baca artikel berikut ini hingga habis ya. Pengertian Produk Dalam laman Wikipedia, kata product didefinisikan sebagai barang, sistem atau jasa yang dibuat untuk memenuhi permintaan konsumen. Adapun menurut Cambridge Dictionary, product adalah sesuatu yang dibuat untuk dijual biasanya setelah melalui proses industrialisasi atau melalui proses pertanian. Dari sini jelas bahwasanya produk adalah sesuatu yang bisa dijual entah itu barang seperti hasil pertanian atau komputer, sistem seperti software atau jasa seperti jasa distribusi, jasa marketing dan lain sebagainya. Pengertian Lima Tingkatan Produk Meskipun setiap produk dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, akan tetapi nyatanya perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan “setiap konsumen”. Hal ini karena masing-masing konsumen memiliki preferensi sendiri-sendiri mengenai produk yang ingin mereka beli. Begitu pula dengan perusahaan yang hanya memiliki sumber daya terbatas. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menentukan segmen konsumen mereka. Philip Kotler, seorang ekonom dan ahli manajemen asal Amerika Serikat mengklasifikasikan produk ke dalam 5 tingkatan berdasarkan bagaimana cara konsumen menerima dan memilih produk yang mereka inginkan. Berikut ini 5 tingkatan produk menurut kotler Core benefit Manfaat inti yaitu produk yang hanya menawarkan manfaat inti dengan tanpa manfaat lainnya. Contohnya, sebuah perusahaan hanya menawarkan rumah sederhana dengan tanpa perabotan yang berlebihan. Hal ini karena manfaat inti sebuah rumah hanyalah sebagai tempat berteduh dan beristirahat dari panasnya matahari dan teriknya hujan. Basic product Manfaat dasar yaitu produk yang tidak hanya menawarkan manfaat inti tetapi juga menawarkan sedikit manfaat tambahan yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Misalnya dalam kasus pemilihan rumah adalah jarak rumah dengan tempat kerja dan lain sebagainya. Expected product Produk yang diekspektasikan oleh konsumen yaitu produk yang telah memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan ekspektasi konsumen. Ekspektasi ini sendiri pun bisa diperkirakan melalui jumlah pendapatan, pekerjaan dan usia konsumen. Contoh expected product dalam kasus rumah adalah ketika konsumen membeli rumah seharga 1 M tentunya dia memiliki ekspektasi tertentu terhadap rumah tersebut entah itu desainnya, lokasinya atau bahkan furniturenya. Augmented product Produk tambahan yaitu produk tambahan yang mendukung expected product dan core benefit produk tersebut sehingga nilainya lebih baik dibandingkan pesaing. Misalnya, rumah yang dijual dibangun dengan minimarket atau supermarket di sekitarnya sehingga konsumen akan lebih mudah membeli kebutuhan product Produk potensial yaitu produk yang sudah ditambah dengan segala nilai-nilai tambahan augmented product dan perkiraan bagaimana produk tersebut bisa berevolusi dikemudian hari. Misalnya, marketer perumahan tidak hanya menawarkan rumah yang dekat dengan jalan tol dan swalayan tetapi juga memberikan tambahan kalau jalan tol yang baru jadi tersebut kedepannya bisa mempermudah masyarakat untuk ke pusat perkantoran. Contoh Tingkatan Produk Jika dalam penjelasan di atas contoh yang digunakan adalah perumahan, maka mari kita ambil contoh tingkatan produk pada industri lainnya berikut ini Di bidang usaha penginapan Core benefit Manfaat inti. Manfaat inti adanya sebuah penginapan adalah supaya orang yang bepergian dapat tempat untuk berteduh dari panas dan hujan, terhindar dari kriminalitas jalanan serta dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti, mandi atau buang konteks penginapan, core benefit ini ada pada penginapan sederhana atau penginapan dengan model bunk bed and breakfast yang hanya menawarkan kamar tidur berisi dipan, kasur dan kipas angin saja. Dengan fasilitas ini, tamu masih bisa istirahat dengan nyenyak meskipun harus berbagi kamar mandi dengan orang lain. Basic product Manfaat dasar. Sama seperti rumah, manfaat dasar yang bisa dipilih dalam bisnis penginapan adalah lokasi yang strategis dan kamar mandi dalam yang memberikan privacy. Sebab privacy adalah hak semua orang dan umumnya orang bepergian bertujuan untuk ke lokasi tertentu seperti, lokasi wisata, kampus atau jarang dengan harga sewa yang sama, pengunjung sebuah penginapan sederhana diminta untuk memilih antara penginapan dengan kamar mandi dalam tapi agak jauh dari kota atau penginapan dengan kamar mandi bersama yang lokasinya dekat kota. Expected product Produk yang diekspektasikan oleh konsumen. Dalam kasus bidang usaha penginapan, biasanya konsumen pasti akan setuju apabila sebuah penginapan memiliki kamar mandi dalam dan terletak di pusat kota atau dekat tempat wisata. Augmented product Produk tambahan. Fasilitas tambahan yang bisa menunjang sebuah penginapan dibandingkan penginapan lain dengan harga yang sama seperti, adanya kolam renang, restoran, fasilitas sarapan, sewa sepeda motor dan product Produk potensial. Produk potensial dalam usaha penginapan seperti, kualitas dan nilai artistik desain penginapan tersebut apakah sesuai selera dengan generasi muda saat ini atau tidak. Di bidang fotocopy Core benefit Manfaat inti. Manfaat inti usaha fotocopy adalah supaya pelanggan bisa menyalin dokumen yang mereka inginkan dengan cepat dan product Manfaat dasar. Contohnya penguasa fotocopy menyediakan fotocopy dokumen yang cepat, materai, sedikit alat tulis dan lem sehingga konsumen bisa menyalin dan menandatangani dokumen tersebut seketika. Expected product Produk yang diekspektasikan oleh konsumen. Pelanggan berekspektasi tempat fotocopy tersebut bersih, petugasnya ramah serta dapat menghasilkan fotocopy yang cepat dan tepat tidak tertukar. Augmented product Produk tambahan. Dalam kasus usaha fotocopy produk tambahan ini bisa berupa jasa edit foto dan dokumen, jasa scan, laminating dan press mika dokumen serta menyediakan berbagai alat tulis yang sekiranya menunjang bisnis fotocopy tersebut. Potential product Produk potensial. Menyediakan layanan pesan antar fotocopy dokumen dan fotocopy dokumen berwarna adalah salah satu produk potensial yang bisa dikembangkan oleh sebuah bisnis fotocopy. Bagaimana Tingkatan Produk Bisa Membantu Pemasaran Konsumen dengan kebutuhan rumah atau penginapan yang hanya memiliki core value saja pasti berbeda dengan karakteristik konsumen yang juga mencari fasilitas tambahan dan nilai investasi potential product. Sederhananya adalah, jika Anda menjual rumah dengan halaman luas dan kolam renang di belakangnya, maka target konsumen Anda bukan masyarakat dari kelas menengah bawah atau dari kalangan pekerja yang hanya mencari rumah sederhana dengan fungsi dasarnya. Ini artinya, komunikasi marketing yang Anda lakukan akan salah sasaran jika menarget karyawan pabrik atau karyawan perusahaan level bottom managerial. Produk merupakan elemen yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mengetahui apakah produk tersebut dapat diterima dan dapat di ingat dibenak konsumen. Suatu produk dikatakan sangat baik apabila dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen mempunyai keinginan untuk membeli lagi karena dapat menjadi pemuas bagi konsumen. Tingkatan Produk Ada 5Lima Menurut Para Ahli Beserta Contohnya Menurut Kotler 201369, dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lenih banyak nilai dan hierarki nilai pelanggan, yaitu Manfaat inti Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Produk dasar Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar yang dapat dirasakan oleh panca indera. Produk yang diharapkan Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan, yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Produk yang ditingkatkan Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Produk yang memberikan potensi Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Menurut Sangadji 201315 terdapat lima tingkatan produk antara lain Manfaat inti, adalah sebuah produk yang memiliki manfaat dasar dapat dikonsumsi oleh pelanggan. Seperti perusahaan perhotelan dengan menawarkan produk yang memiliki manfaat utamanya yaitu untuk istirahan dan tidur. Produk dasar, adalah suatu produk dalam bentuk dasar yang dapat dikonsumsi pelanggan. Seperti kain. Produk yang diharapkan merupakan serangkaian atribut produk serta suatu kondisi-kondisi yang biasa diinginkan dan diterima pelanggan saat mereka membeli suatu barang. Seperti baju, celana, sepatu, sandal, tas dan lain sebagainya. Produk yang ditingkatkan merupakan produk yang sudah dalam perubahan sedemikian rupa sehinggan barang yang ditawarkan berbeda dengan barang pesaing. Seperti sepatu merek Adidas, baju merek Gucci, celanan merek Levi’s, dan lain sebagainya. Produk potensial, adalah sebuah produk yang dialami perubahan bentuk di masa sekarang. Seperti, mobil klasik, emas, saham dan lain sebagainya. Menurut Kotler dalam Arumsari 201244, kebanyakan produk disediakan terdiri dari empat tingkatan kualitas sebagai berikut Kualitas rendah Kualitas rata-rata sedang Kualitas baik Dan kualitas sangat baik Pembahasan lainnya Fungsi Loyalitas Merek Manfaat dari Atribut Produk Manfaat-Manfaat Loyalitas Merek Indikator-Indikator Kualitas Produk Tujuan Kualitas Produk Menurut Ahli Indikator Variabel Bauran Pemasaran Indikator Loyalitas Merek Menurut Ahli Alasan Memproduksi Produk Berkualitas Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin Tingkatan Brand Loyalty Loyalitas Merek Dimensi Kualitas Produk Menurut Tjiptono Unsur-Unsur Kualitas Produk dan Contohnya Pengertian Kualitas Produk Menurut Para Ahli Klasifikasi Produk Berdasarkan Keberwujudan Indikator Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Manajemen Pemasaran Navigasi pos Product level atau tingkatan produk adalah sebuah istilah yang digunakan untuk klasifikasi membagi suatu produk berdasarkan dengan manfaat atau fungsi dan kegunaannya. Tujuan utama dari klasifikasi tingkatan produk ini adalah untuk memudahkan pihak perusahaan dalam urusan marketing, supaya semua strategi pemasaran bisa tersusun rapi dan tepat sasaran. Tingkatan produk product level ini nantinya akan menghasilkan sebuah herarki yang akan menentukan positioning produk itu sendiri. Perlu kamu ketahui juga, kalau tingkatan produk ini sangat berbeda dengan product life cycle atau daur hidup produk. Product Level Sebagai contoh dari tingkatan produk yang paling sederhana adalah ketika kamu membeli sebuah smartphone. Fitur atau spesifikasi utama yang akan kamu cari adalah cerminan dari tingkatan produk tersebut. Sebagian orang ada yang membeli sebuah smartphone hanya untuk kebutuhan telepon dan SMS saja. Ada juga yang membeli HP eksklusif Apple X misalnya, karena dia akan merasa dirinya keren ketika menggunakan brand terkenal itu. Cerita di atas adalah suatu gambaran paling mudah dari yang namanya tingkatan produk alias product level. Dalam artikel ini Mahatekno akan membahas lebih lengkap mengenai kluster-kluster dari product level. Untuk memudahkan gambarannya, di sini saya akan memakai analogi membeli sebuah rumah, ya! Core Benefit Core benefit adalah manfaat inti atau manfaat yang paling mendasar dari sebuah produk. Produk yang menggunakan strategi tingkatan produk di segmen core benefit, biasanya akan mempunyai segmen harga yang sangat kompetitif bersaing. Sebagai contohnya rumah, maka core benefit dari rumah adalah menawarkan sebuah hunian yang tampilannya standar cukup layak untuk dihuni saja. Dengan menggunakan strategi positioning seperti itu, maka sudah pasti harga rumah yang ditawarkan oleh perusahaan akan sangat kompetitif bersaing atau intinya murah & terjangkau. Basic Product Secara umum, basic product adalah sebuah core benefit yang dapat dipilih oleh calon pembeli. Intinya, sama-sama memiliki manfaat dasar, hanya saja ada pilihan lain atau alternatif yang ditawarkan oleh perusahaan kepada customer. Dalam hal ini juga, customer sudah dapat membandingkan mana produk yang mereka rasa lebih meyakinkan. Jika kita analogikan dalam pembelian sebuah rumah, maka yang menjadi basic product-nya adalah rumah sederhana akan tetapi memiliki beberapa alternatif pilihan. Pilihan di sini yang paling sering adalah lokasi. Contohnya ada sebuah perumahan yang menawarkan rumah dengan tipe dan ukuran yang sama, namun calon pembeli bisa memilih lokasi/area mana yang akan mereka pilih dan menurutnya nyaman untuk ditinggali. Expected Product Expected product adalah produk ekspektasi yang dilandasi dari keinginan atau imajinasi seseorang terhadap produk tersebut. Jika kita sederhanakan lagi, expected product adalah basic product yang hampir sesuai atau hampir mendekati imajinasi atau harapan dari seorang customer. Misalnya expected product dalam pembelian rumah adalah ketika seseorang membeli rumah hunian, orang tersebut tentunya membayangkan ukuran rumah, desain, fasilitas interior & eksterior, serta lokasi rumah tersebut. Dalam artian lain, expected product merupakan langkah seseorang pemilik rumah yang memulai merenovasi rumah standarnya menjadi rumah yang sesuai dengan imajinasi atau keinginannya, baik dalam segi jarak, ukuran, desain, ataupun lokasinya. Augmented Product Sedangkan augmented product adalah sebauah expected produk yang sudah ditambah nilai value lain guna membuat calon pembeli lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Percaya atau tidak, bahwa produk yang kreatif dan inovatif itu akan memiliki nilai lebih di mata konsumen, ketimbang produk yang biasa-biasa saja yang ada di pasaran. Pasalnya, produk yang inovatif akan lebih menawarkan sesuatu yang up to date alias terlihat lebih fresh. Baiklah, kita ambil contoh augmented dalam membli rumah yang mana fasilitas pendukungnya lebih daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Fasilitas yang lengkap, desain bangunan yang unik, atau ada sistem keamanan security yang menjamin adlaah salah satu gambaran dari augmented product untuk kelas rumah hunian. Potential Product Yang terakhir ada produk potensial atau istilah dalam dunia marketing disebut potential produk adalah produk yang akan berpotensi bagus di masa mendatang, baik dalam segi penjualan atau hal lainnya. Produk yang memposisikan dalam kategori potential product tentunya akan lebih bergantung kepada bagaimana seorang marketing bisa membuat calon pembeli yakin bahwa produk tersebut bisa menjadi sebuah investasi untuk masa depan. Contoh sederhananya adalah ketika seseorang atau kamu membeli sebuah rumah hunian dengan tujuan untuk investasi. Rumah yang dibeli tersebut diyakini akan bertambah nilai jualnya dimasa yang akan datang. Kebanyakan rumah yang masuk ke dalam kategori potential product ini tidak langsung dihuni oleh si customer-nya. Pengertian Produk Ilustrasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton 1996222 a prodact is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the service and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan Swastha dan Irawan, 1990165 Produk adalah segala sesuatu yangditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasaryang bersangkutan Fandy Tjiptono, 199995 Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas prodak dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Klasifikasi Produk Menurut Kotler 200045l, produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok a. Berdasarkan wujudnya Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dikonsumsi pihak lain. Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. b. Berdasarkan daya tahan Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Barang tidak tahan lama nondurable goods. Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya. Barang tahan lama durable goods. Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih. Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono 199998-101 mengklasifikasikan produk menjadi a. Barang Konsumen Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir individu atau rumah tangga, dan bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembelianya. Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya, dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh onsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan. b. Barang industri Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan konsumen antara atau konsumen bisnis. Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Material and part, merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. Capital Items, merupakan barang tahan lama long Lasting yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Supplies and service, merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk jadi. Tingkatan Produk Produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera. Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu Fandy Tjiptono, 199996-97 Produk utama atau inti core benefit, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi. Produk harapan expected product yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Produk pelengkap equipmented product yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing. Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan datang Daftar Pustaka Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan kesebelas. Yogyakarta Liberty Offset. Philip, Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 1&2. Prenhalindo Jakarta. Stanton, William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid Kedua Edisi Ketujuh. Erlangga Jakarta. Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi Yogyakarta Contoh Lima Tingkat Produk Lainnya Lima Tingkat Produk Lima Template Tingkat Produk Contoh Matriks Ansoff Template Model Ekuitas Merek Template Matriks BCG Creately membantumu melakukan ini dengan Template pra-desain untuk model lima tingkat produk Alat menggambar dan membuat diagram yang mudah untuk pengembangan produk Bagikan dengan orang lain di tim Anda untuk kolaborasi dan pengeditan grup dengan waktu nyata Ekspor diagram Anda sebagai PNG, SVG, atau JPEG untuk diterbitkan atau disematkan dalam dokumen, presentasi, dll. Panduan dan Praktik Terbaik Dikembangkan oleh Philip Kotler pada tahun 1960, model lima tingkat produk menyoroti berbagai tingkat kebutuhan pelanggan akan suatu produk. Menurut Kotler, suatu produk bukan hanya suatu benda atau jasa fisik tetapi dapat berupa apa saja, bahkan ide atau orang, yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Kotler menyarankan bahwa produk harus diprofilkan menjadi beberapa tingkatan seperti yang dipersepsikan oleh pelanggan. Ia menekankan bahwa ada 5 level produk yang didasarkan pada ekspektasi psikologis, asosiasi emosional, dan aspirasi perseptual seorang konsumen. Dan faktor-faktor ini membantu menciptakan persona produk. Lima Tingkat Produk Kotler Produk Inti ini mengacu pada kebutuhan dasar atau keinginan pelanggan yang coba dipenuhi atau diberikan oleh produk. Cara terbaik untuk mengidentifikasinya adalah dengan melihatnya dari perspektif konsumen. Misalnya, mengapa konsumen pergi ke restoran? Untuk membeli makanan dan minuman. Produk Generik / Produk Dasar ini mengacu pada versi dasar produk yang hanya berisi karakteristik yang penting untuk fungsinya. Misalnya, jika Anda mempertimbangkan ciri-ciri dasar cokelat, Anda akan membahas tekstur, warna, ukuran, aromanya, dll. Produk yang Diharapkan ini mengacu pada atribut atau karakteristik yang umumnya diharapkan konsumen dari produk sebelum setuju untuk membelinya. Di restoran, konsumen biasanya mengharapkan layanan pelanggan yang ramah, meja dan kursi yang bersih, dll. Produk Augmented Versi produk tambahan yang telah dimodifikasi untuk menyertakan manfaat tambahan, fitur, karakteristik, dll. Untuk membedakan dirinya dari apa yang ditawarkan pesaing. Ini mengubah keinginan konsumen menjadi kenyataan. Produk Potensial Ini mengacu pada penambahan dan modifikasi yang akan dilakukan produk di masa mendatang untuk mempertahankan dan mendapatkan pelanggan. Lebih banyak template dan ide visual untuk pengembangan produk Bekerja dengan alat yang kamu suka Integrasi yang memang dirancang dengan platform yang Anda gunakan setiap hari Contoh Tingkatan produk atau Product Level Contoh tingkatan produk yang paling mudah adalah analogi dari pembelian suatu handphone. Fiture utama yang akan anda cari adalah cerminan dari tingkatan suatu produk. Ada orang yang mau membeli Hp sederhana karena Cuma butuh untuk telpon dan mengirim sms. Ada juga orang yang harus beli Hp Apple karena dia merasa keren jika memiliki Hp Apple. Contoh tadi adalah gambaran sederhana dari suatu tingkatan produk. Dan berikut akan memaparkan tingkatan produk dengan lebih lengkap. Untuk hal ini kita menggunakan analogi membeli suatu rumah; 1. Core Benefit Manfaat Utama contoh rumah core benefit - pixabay Core benefit adalah manfaat yang paling dasar dari suatu produk. Produk yang memposisikan tingkatan produknya dalam core benefit biasa memiliki segmen harga yang kompetitif. Misal sebuah rumah maka core benefit hanya menawarkan hunian yang standar saja yang penting layak huni. Dengan cara positioning seperti itu biasanya rumah yang ditawarkan harganya lebih terjangkau 2. Basic Product Kebutuhan Dasar Basic product pada dasarnya adalah core benefit yang bisa dipilih. Jadi sama – sama memilki manfaat dasar namun ada laternatif pilihan yang ditawarkan. Customer dalam hal ini sudah bisa membandingkan produk mana yang dirasa lebih meyakinkan. basic product Jika dianalogikan dalam pembelian suatu rumah, maka basic product adalah rumah dasar namun ada beberapa pilihan. Yang paling sering adalah pilihan lokasi. Misal dalam suatu perumahan yang biasanya tipe sama namun seseorang bisa memilih diarea mana mereka lebih nyaman. 3. Expected Product Produk Harapan Sudah bisa ditebak bahwa expected produk adalah produk yang didasari dari suatu keinginan atau imajinasi seseorang. Sederhananya expected produk adalah basic product yang sesuai atau mendekati imaginasi atau harapan kita. expected product Contoh expected produk dalam case rumah misalnya dalam pembelian hunian seseorang sudah membayangkan jarak rumah, ukuran rumah, design atau fasilitas pendukung. Expected product ini juga bisa diartikan mulai merenovasi rumah standar menjadi sesuai keinginan kita. 4. Augmented Product Nilai Lebih Augmented product adalah expected produk yang ditambah value lain untuk membuat customer lebih tertarik. Augmented product ini adalah positioning yang paling sering untuk produk yang inovatif. Produk yang inovatif dianggap memiliki nilai lebih dibanding produk yang sudah umum dipasar karena menawarkan suatu yang lebih fresh atau up to date. contoh perumahan augemented produk Contoh augmented dalam pembelian rumah yang fasilitasnya melebihi yang kita harapkan. Fasilitas yang lebih lengkap, desain bangunan unik atau sistem scurity terjamin adalah bagian dari augmented produk untuk rumah atau hunian. Product Produk Masa Depan Produk potensial artinya memiliki harapan di masa yang akan datang. Produk – produk seperti ini sangat tergantung bagaimana seorang markering membuat orang yakin bahwa ini adalah sebuah infestasi di masa depan. contoh rumah invenstasi - pixabay Contoh paling mudah adalah membeli rumah untuk investasi kedepan. Rumah yang dibeli diyakini nilainya di masa depan akan bertambah. Tidak jarang rumah yang masuk potential product tidak langsung dihuni. Penulis Sigit Utomo Editor Sigit Utomo Related Posts Oleh Taufiq Jibu Dosen Nanang Suryadi SE, MM Dalam memasarkan produk, pemasar perlu memperhatikan lima tingkatan produk. Untuk lebih jelasnya, saya akan mengambil contoh perusahaan Bioskop dengan memaparkan lima tingkatan produknya berikut ini. Core Benefit manfaat inti , yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Bioskop pada dasarnya memiliki manfaat sebagai tempat untuk menonton film-film terbaru. Basic Product produk dasar, yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk dasar bioskop yang disediakan untuk menunjang manfaat inti yaitu adanya kursi penonton, layar bioskop, AC air conditioner. Expected Product Produk yang diharapkan , yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. Pelanggan mengharapkan keadaan dalam bioskop yang bersih dan nyaman, pelayanan yang ramah dan jujur, kualitas filmlayar bioskop yang baik, ketepatan waktu dalam pemutaran film. Augmented Produk Produk yang di tingkatkan , yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Terdapat pilihan fasilitas bioskop yaitu bioskop reguler dan bioskop premier, jika bioskop reguler sama seperti fasilitas bioskop pada umumnya, maka bioskop premier memiliki fasilitas yang diunggulkan seperti fasilitas tempat tidur dengan selimut, makanan dan minuman, AC yang lebih dingin dan juga layar bioskop yang lebih baik. Potential product Produk potensial, yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut dimasa mendatang. Adanya pemesanan tiket bioskop melalui mobileSMS, dan juga pembayaran tiket melalui pulsa Handphone, sehingga konsumen bioskop bisa mudah mendapatkan tiket dan tidak akan repot-repot lagi mengantri untuk mendapatkan tiket bioskop. Kali ini akan membahas tentang pengertian produk beserta tingkatan dan kalsifikasi produk. Berikut penjelesanannya… Pengertian ProdukTingkatan ProdukKlasifikasi Produk1. Berdasarkan Wujudnya2. Berdasarkan Daya Tahan1. Barang Konsumen2. Barang Industri Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton 1996 222 Suatu produk adalah kumpulan atribut yang nyata atau tidak nyata, termasuk pengemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan layanan dan reputasi penjualan. Menurut Swastha dan Irawan 1990 165 Produk adalah sifatnya kompleks, teraba dan tidak memiliki bentuk fisik, termasuk pengemasan, warna, harga, prestise perusahaan, layanan pengusaha dan pengecer, yang pembeli terima untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka Menurut Fandy Tjiptono 1999 95 Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, ditanyakan, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi oleh pasar sebagai pemenuhan kebutuhan/keinginan pasar yang relevan Kualitas produk adalah pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual memiliki nilai jual lebih banyak yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk fokus pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Tingkatan Produk Produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Bentuk dasar suatu produk itu bisa dirasakan oleh panca indera. Serangkaian atribut dan kondisi produk yang diharapkan oleh pembeli saat membeli suatu produk. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh entitas bisnis dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Semua argumen dan perubahan dalam bentuk dialami oleh suatu produk di masa depan. Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami 5 tingkatan produk, Fandy Tjiptono, 1999 96-97 Produk utama atau inti core benefit, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan setiap produk. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling mendasar / desain produk minimal dapat berfungsi. Produk harapan expected product, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi, biasanya diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Produk pelengkap equipmented product adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi / ditambahkan oleh berbagai manfaat dan layanan sehingga mereka dapat menentukan kepuasan tambahan dan dapat dibedakan dari produk asing. Produk potensial adalah semua jenis penambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa depan. Klasifikasi Produk Menurut Kotler 2000 45l, produk dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok 1. Berdasarkan Wujudnya Produk berdasarkan bentuknya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu Barang, adalah produk fisik, sehingga dapat dilihat, disentuh atau disentuh, dirasakan, dipegang, disimpan, ditransfer, dan perawatan fisik lainnya. Jasa, adalah aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dikonsumsi oleh pihak lain. Serta bengkel, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. 2. Berdasarkan Daya Tahan Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Barang tidak tahan lama nondurable goods, adalah barang yang memiliki bentuk fisik berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali. Dengan kata lain, kehidupan ekonomi dalam kondisi penggunaan normal kurang dari satu tahun. Barang tahan lama durable goods, adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak penggunaan usia ekonomi untuk penggunaan normal adalah satu tahun lagi. Fandy Tjiptono 1999 98-101. Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumen mereka dan untuk produk apa yang dikonsumsi. 1. Barang Konsumen Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen perorangan atau rumah tangga, dan bukan untuk keperluan bisnis, barang konsumen dibagi menjadi empat jenis, yaitu Convenience Goods adalah barang yang umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi sering dibeli, dibutuhkan segera dan membutuhkan upaya minimal dalam perbandingan dan pembelian. Shooping Goods adalah barang yang merupakan proses pemilihan dan pembelian, dibandingkan dengan konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria komparatif meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contoh peralatan rumah tangga, pakaian, dan kosmetik. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri dari barang mewah, dengan merek dan model tertentu, seperti mobil jaguar yang terkenal dan desain pakaian. Unsought goods adalah barang yang tidak dikenal oleh konsumen atau bahkan jika mereka diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contoh batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pemakaman. 2. Barang Industri Barang industri adalah barang yang dikonsumsi oleh pelaku industri konsumen menengah atau konsumen bisnis. Barang industri dipergunakan guna keperluan selain konsumsi langsung, yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Material and part, adalah barang yang seluruhnya atau sepenuhnya dimasukkan ke dalam produk jadi. Grup ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu bahan baku dan bahan jadi dan suku cadang. Capital Items, adalah barang tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Supplies and service, adalah barang dan layanan yang tidak tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola seluruh produk jadi. Baca Juga Pengertian Laba Serta Jenisnya Pengertian Piutang Beserta Jenis Pengertian Merek Brand Demikanlah pembahasan tentang pengertian produk beserta tingkatan dan kalsifikasi produk. Semoga bermanfaat. Jika dilihat secara umum, produk berarti semua yang bisa dihasilkan dari proses produksi berbentuk jasa atau barang yang bisa diperjualbelikan di pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang dimaksud disini ditujuan untuk konsumen akhir atau konsumen antara. Pengertian Produk Secara Umum Jika dilihat secara umum, produk merupakan sesuatu yang dihasilkan dalam proses produksi dalam bentuk barang atau jasa yang bisa diperjualbelikan pada pasar. Sedangkan pendapat lain mengatakan jika produk merupakan substansi yang diproduksi produsen serta ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini, sebuah produk bisa diperuntukkan bagi konsumsi akhir atau konsumen antara. Dari definisi tersebut bisa disimpulkan jika produk merupakan semua yang bisa ditawarkan ke pasar agar bisa dipakai atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. 1. Philip Kotler Menurutnya, produk merupakan semua hal yang dapat dimiliki, ditawarkan, dikonsumsi atau dimanfaatkan supaya bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Ini mencakup wujud jasa, fisik, tempat organisasi, individu dan juga ide. 2. William J. Stanton Menurutnya, produk merupakan seperangkat atribut nyata atau tidak nyata meliputi warka, harga, pengecer, kemasan, prestise dan layanan produsen yang akan menerima pembeli untuk bisa memenuhi kebutuhan para konsumen. 3. Fandy Tjiptono Ia berpendapat jika produk merupakan segala hal yang ditawarkan produsen supaya bisa diperhatikan, dibeli, dicari, dinyatakan, dikonsumsi atau digunakan pasar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pasar. 4. Djaslim Saladin Ia berpendapat jika produk merupakan sebuah hal yang bisa memenuhi serta mencukupi kebutuhan manusia dalam bentuk eksis atau juga bisa tidak eksis. 5. Basu Swastha dan Irawan Keduanya mengartikan produk sebagai sesuatu yang bersifat kompleks baik yang bisa disentuh atau tidak. Didalamnya meliputi harga, warna, pelayanan, kemasan, prestise serta pengecer yang bisa diterima pembeli supaya bisa memenuhi kebutuhan. Konsep Produksi Konsep yang umumnya digunakan produsen adalah konsumen yang akan menyukai produk dengan performa dan kualitas baik serta paling inovatif. Dengan begitu, perusahaan lain juga harus mencari cara untuk menciptakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pasar dan bisa melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada konsumen. Pada intinya, konsumen tidak akan mau membeli sebuah produk jika produk tersebut sama seperti produk lain atau hanya mengikuti trend dan dikemas secara tidak menarik. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lewat bentuk wujud, daya tahan, berdasarkan konsumen dan produk yang bisa dikonsumsi konsumen. Berikut adalah beberapa klasifikasi dan jenis produk menurut Philip Kotler 1. Produk Konsumsi Produk konsumsi merupakan semua produk yang bisa dipakai konsumen tingkat akhir atau end user. Produk konsumsi ini dibedakan kembali menjadi beberapa bagian, yakni Produk kebutuhan harian Produk yang dibutuhkan dan lebih cepat habis sehingga lebih banyak dicari konsumen. Contohnya seperti makanan, minuman, shampo, sabun cuci dan belanjaan Produk yang dibelanjakan dengan cara membandingkan antara produk sejenis dari segi harga, kualitas serta spesifikasi produk. Contohnya seperti laptop, smartphone, sepatu, TV dan khusus Produk yang memiliki karakter tertentu serta punya kesan istimewa dan mewah. Beberapa konsumen nantinya bersedia untuk membayar produk mesi harganya mahal. Contohnya seperti mobil, perhiasan dan goods Produk yang sebelumnya belum diketahui konsumen dan meski sudah diketahui namun belum tentu akan membelli produk tersebut. Contohnya seperti tanah pemakaman, peti mati, batu nisan dan lainnya. 2. Produk Industri Produk industri merupakan semua produk yang bisa dibeli konsumen supaya bisa dipakai sebagai bahan baku dan diproses menjadi produk yang baru. Produk industri dibagi kembali menjadi beberapa bagian, yakni Bahan baku dan suku cadang Produk yang dibutuhkan untuk diolah menjadi produk baru yang lebih bermanfaat. Contohnya seperti kayu yang bisa diproduksi menjadi kursi, meja dan lemari dan contoh produk bahan atau suku cadang seperti layar LCD dan modal Produk yang bisa membantu atau mempermudah produsen dalam mengelola produk matang dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti bangunan kantor, pabrik, mobil, laptop, mesin produksi dan lainnyaPerlengkapan dan layanan bisnis Produk yang membantu pengelolaan produk matang siap jual dan punya daya tahan lama. Contohnya seperti oli pelumas, alat tulis kantor, bahan bakar mesin dan lainnya. Sedangkan contoh produk layanan bisnis adalah periklanan produk, perawatan alat dan lainnya. 3. Produk Berdasarkan Wujudnya Sebuah produk dapat dikategorikan atas dasar wujudnya yakni produk barang serta jasa. Produk barang merupakan produk yang punya bentuk fisik, bisa disentuh, dilihat, dipindahkan serta punya perlakuan fisik lain. Contohnya seperti aksesoris dan produk makanan. Sedangkan produk jasa merupakan semua kegiatan yang bisa memberi manfaat serta kepuasan untuk pelanggan. Contohnya seperti jasa konsultasi, jasa penginapan, jasa rias, jasa pijat urut dan sebagainya. 4. Produk Berdasarkan Daya Tahan Produk berdasarkan daya tahan dapat berdasarkan daya tahan produk yakni barang tahan lama dan barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama Produk yang punya bentukwujud serta bisa habis jika digunakan atau dikonsumsi beberapa kali. Contohnya seperti sabun mandi, pasta gigi, minyak rambut dan tahan lama Produk yang punya bentuk fisik tahan lama meski digunakan beberapa kali. Contohnya seperti lemari, smartphone, kursi, televisi, meja dan lainnya. Tingkatan Produk Umumnya, semua orang sudah mengetahui banyak jenis produk yang ada di sekitar. Akan tetapi, setiap produk nyatanya punya tingkatan yang berbeda sehingga kuantitasnya juga berbeda. Di dalam bukunya, Tjiptono memberi penjelasan tentang 5 tingkatan dari produk, yakni Produk utama produk yang punya manfaat serta dapat dikonsumsi atau dipakai generic Produk yang punya fungsi paling fundamental sehingga sangat berguna untuk harapan Produk formal yang ditawarkan dengan banyak jenis perlengkapan yang kondisinya dapat diharapkan serta disepakati untuk dapat pelengkap Produk yang punya banyak manfaat serta layanan yang bisa meningkatkan rasa puas serta dapat dibedakan dengan produk potensial Jenis perubahan atau tambahan yang mungkin dapat dikembangkan dalam sebuah produk di masa mendatang. Selain kelima tingkatan produks diatas, masih ada beberapa jenis tingkatakan produks lainnya, yakni Produk aktual Produk yang punya 5 karakteristik yakni fitur, tingkatan kualitas, rancangan, kemasan dan nama merk. Perencanaan produk nantinya harus bisa mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti serta produk aktual dengan cara menawarkan jasa serta manfaat tambahan untuk konsumen. Produk campuran Rangkaian dari seluruh tingkatan produk dan barang yang ditawarkan. Produk ini terdiri dari semua lini produk serta barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Sebuah produk perusahaan punya 4 dimensi penting yakni panjang, luas, kedalaman serta konsistensi. Ciri Produk yang Disukai Konsumen Tahan lama Bisa digunakan dalam waktu lama dan tidak mudah rusak. Contohnya seperti smartphone lebih murah namun mempunyai daya tahan baik disukai di perawatan Lebih mudah dipelihara atau dirawar selain harganya yang terjangkau. Contohnya pakaian yang harus nyaman dipakai dan mudah Konsumen lebih menyukai produk terjangkau namun harus punya kualitas yang juga baik. Sumber Referensi